Senin, 30 April 2012

Hakikat Kehidupan Muslim

masjidil haram Seorang muslim tentunya telah mengetahui bahwa hidupnya adalah ujian. Ujian dari Allah ta’ala agar beribadah dan taat kepada-Nya. Bersama ujian tersebut, Allah ‘azza wa jalla senantiasa memberikan ni’mat yang sangat banyak kepadanya.
Ni’mat yang banyak itu ada yang diketahui dan atau disadari dan ada yang tidak. Ni’mat terbesar di dunia adalah ni’mat mengenal Allah ta’ala, dan dekat dengan-Nya. Seorang yang telah mengenal Allah dan dekat dengan-Nya akan merasakan ketenteraman dan kebahagiaan, bagaimanapun keadaan dunia yang menimpanya.
Orang yang belum memahami tentu menganggap bahwa kebahagiaan yang dituju di dunia adalah lengkapnya fasilitas duniawi yang dapat ia nikmati. Tentu berbagai fasilitas dan perhiasan duniawi memang dapat membuat hidup jadi lebih mudah dan menyenangkan, akan tetapi dapatkah dia benar-benar meraihnya, atau dapatkah semua orang meraihnya?
Banyak orang berusaha mencapainya, jatuh bangun terus mengejar dunia, banyak orang sampai mati pun tidak mampu mencapainya, banyak juga yang mencapainya namun tidak dapat meni’matinya. Banyak orang bertarung dan saling menjatuhkan, menghalanginya, iri, hasad, menginginkan kehancurannya dan merebut dari nya. Banyak orang stres, gila bahkan bunuh diri karenanya.
Adapun ni’mat mengenal Allah, maka siapapun dapat mencapainya jika berniat dengan ikhlash dan berjuang dengan sungguh-sungguh. Dan jika dia telah mendapatkannya, maka tidak ada yang dapat merebut darinya.
Bagaimana cara mendapatkan ni’mat tersebut ? Manusia memiliki fitrah / naluri alami yang mengantarkan pada keinginan mengenal Tuhannya, tetapi manusia membutuhkan petunjuk dari Allah ta’ala agar dapat mengenal-Nya dengan benar. Maka Allah memberikan pesan-Nya kepada manusia melalui Rosul-Nya.
Seseorang haruslah berusaha keras untuk mendapatkan petunjuk itu, yaitu dengan cara belajar / menuntut ilmu agar dapat memperoleh pesan-pesan yang telah disampaikan oleh Rosul berupa Al-Quran dan As-Sunnah. Ia juga harus memahaminya dengan pemahaman yang benar.
Maka jika seseorang telah melakukannya dengan benar, ia akan memperoleh ni’mat itu. Tentu ia tidak akan memperolehnya sekaligus tetapi secara bertahap sesuai kualitas keikhlasan dan usahanya juga tergantung Kehendak Allah berdasarkan Hikmah-Nya.
Bila seseorang telah mendapatkan ni’mat tertinggi di dunia tersebut dan terus berusaha menjaga dan menyempurnakannya maka ia akan mendapatkan ni’mat yang tertinggi di akhirat yaitu ketika ia bertemu dan melihat Allah di surga-Nya dengan Ridho dan Rahmat Allah.
Maka hidup di dunia adalah perjalanan menuju pertemuan dengan Allah di akhirat. Dan Allah ta’ala memberikan petunjuk di dunia agar manusia dapat mengenal-Nya, dekat dengan-Nya dan tidak tersesat. Semoga kita termasuk dalam orang-orang yang ditolong oleh Allah sehingga selamat sampai tujuan.
Sumber : http://danangwirawan.wordpress.com/kehidupan/hidup-muslim/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar